Tanpa ada sebuah perencanaan dalam hidup akan menjadi seperti cerita dalam sinema elektronik, namun semua terjadi begitu saja mengalir bagaikan aliran air kotor yang akan menjadi bersih ketika terus dialiri oleh aliran air yang lebih bersih.
Aku pernah mencintainya dengan sepenuh hati hingga akhirnya semua rasa itu kebas, kelu tak terasa sama sekali. Terlalu sering kata perpisahan yang diucapkan olehnya dan lupa bagaimana rasa seorang lelaki tanpa harga diri dihadapanya.
Aku korbankan semua prestasi gemilang demi mendapatkan sesuatu yang lebih baik yang begitu diharapkannya, namun semuanya sirna karena syahwat harta tak juga terpuaskan baginya.
Bukan aku tak mau lagi memperbaiki yang sudah retak, namun emosional tak kunjung reda dari dirinya dan semakin hari semakin hilang rasa yang pernah ada itu.
Aku sayang Faeyzaku dan juga Najimku hingga akhirnya kuputuskan untuk berbagi diantara kedua buah hati antara Bandung dan Bekasi. Bagaikan menarik benang dalam tepung, benang ditarik tepung tak tersibak. Pelan namun pasti agar tidak ada yang terlalu terlukai namun aku akant erus berjalan melangkah untuk masa depan yang baru.
Aku tak dendam dan aku memaafkan, namun tak bisa melupakan. Aku tak pernah bisa melupakan setiap detik bersamanya hari-hariku hidup tanpa sebuah harga sebagai pribadi yang tak berarti daripada sebuah harta warisan.
Aku hidup dengan toleransi yang amat besar hingga mengorbankan karir gemilangku untuknya, namun saat ini aku sudah memutuskan dan tak akan mungkin aku pandang ke belakang untuk kembali mengurai kesedihan bertahun-tahun.
Ijinkan aku untuk melangkah kedepan dengan kehidupanku yang sedang aku upayakan tanpa kesedihan di dalamnya dengan seseorang yang membuatku bahagia pagi, siang dan malam, mau mengurus mayatku jika aku nanti mati dan yang tak pernah merasa kekurangan atas sebuah syahwat harta.
Aku yakin, kamu akan temukan sesuatu kehidupan yang kamu harapkan dan sesuai dengan yang kamu butuhkan. Kamu muda dan bertalenta dan aku akan kunjungi Faeyza dikemudian hari maka janganlah kamu sembunyikan si gemasku itu dari hadapanku.
Dari ketinggian 35000 kaki kuutarakan isi hatiku yang kelu.
Love Unicorn